Beltimnews.com, MANGGAR – 13 sapi dan 33 kambing di Belitung Timur (Beltim) yang sekarang ini dinyatakan positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sudah terpapar sebelum masuk ke Pulau Belitung atau sejak dikirim dari daerah asal ternak tersebut.
“Ternak tersebut mungkin terkena di daerah asal namun belum muncul mungkin tandanya atau gejalanya. Begitu sampai di Belitung gejala klinisnya itu muncul,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Pangan (Distangan) Belitung Timur, Heru Indramarta. Kamis (30/6/2022).
Heru menyebut, 46 hewan ternak itu tengah menjalani isolasi mandiri (karantini) di kandang milik seorang peternak di desa Selinsing Kecamatan Gantung. Dia menambahkan, sapi dan kambing tersebut berasal dari Lampung dan Sumbawa, NTB.
“Kalau suplai memang ada yang dari sumatera itu Lampung, tapi terakhir juga ada yang dari Sumbawa. Itu tetap masuknya lewat Belitung, kemudian pedagang disini beli dari pedagang Belitung,” jelasnya.
Dia menegaskan, pihaknya terus lakukan pemantauan dan treatment (pengobatan) sampai semua kambing dan sapi yang kena PMK sembuh.
“Bukan hanya hewan yang masuk ini kita pantau atau yang sakit, tapi pada saat hari H (Idul Adha) nya juga kami akan lakukan pemantauan. Nanti kita akan keliling monitor semua,” tegas Heru.
Sementara itu, terkait stok hewan kurban Idul Adha dipastikannya aman. Namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami pengurangan. Hal tersebut disebabkan harga ternak tinggi dan pasokan terbatas akibat adanya kasus PMK.
“Pertama karena harga agak tinggi dibanding ternak sama dan ukuran yang sama di tahun kemarin. Memang pasokannya juga sangat terbatas dikarenakan ada kasus PMK ini, kedua mungkin karena memang jarak lokasi belinya jauh. Otomatis harganya juga lebih mahal,” tandasnya.
(Hermansyah)
