Beltimnews.com, Manggar – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) terapkan kebijakan penggunaan kartu Brizzi untuk pembayaran pembelian gas elpiji 3 kg mulai tahun 2023.
Baru dua bulan berjalan kebijakan tersebut diterapkan di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), sudah banyak masyarakat yang menyampaikan protes.
Mereka menilai, kebijakan Pemprov sangat menyusahkan lantaran proses administrasi dan pelaksanaan di lapangan belum efisien daripada menggunakan cara pembayaran tunai.
“Saya harus isi saldo dulu dan ada biaya adminnya, sedangkan saya beli gas cuman satu, jadinyakan harganya sama aja. Lantas dimana fungsi kartu ini,” tutur Tina warga Desa Padang, Manggar.
Menyikapi terkait banyaknya masyarakat yang memprotes cara baru untuk pembelian gas tersebut, Bupati Beltim Burhanuddin mengatakan telah melayangkan surat ke Pemprov Babel supaya melakukan peninjauan ulang.
“Kita sudah usulkan ke Gubernur supaya mengevaluasi kebijakan itu di Belitung Timur, mudah-mudahan kita bisa menggunakan cash (tunai) lagi untuk membeli gas di pangkalan,” kata Bupati Burhanudin.
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa harga gas elpiji 3 kg di pangkalan harus tetap sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Jika nantinya sambung Bupati, masyarakat boleh membeli gas tanpa menggunakan kartu Brizi alias bayar langsung seprti sebelum munculnya kebijakan baru yang “menyusahkan” masyarakat saat ini.
“Brizzi bagus, cumankan dalam pelaksanaannya kita belum siap baik masalah input data maupun lain sebagainya. Sambil kita memperbaiki itu, kita minta supaya masyarakat bisa bayar cash dulu,” ujarnya.
(Mario)