Beltimnews.com, Manggar – Bupati Belitung Timur (Beltim), Burhanudin meminta semua kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk melakukan pengawasan dan pemantauan di kios jalanan yang menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran dengan harga tinggi.
Burhanudin mengatakan, terdapat beberapa kios mematok harga tinggi terhadap eceran BBM pertalite, yaitu sebesar Rp 13 ribu – Rp 14 ribu per liternya.
“Kalau ngambil untungnya Rp 1.000-1.500 itu tidak masalah, tapi kalau harga Rp 14.000, mereka sudah ngambil untung 4 ribu, lebih untung mereka dari pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU),” kata Burhanudin dalam rapat High Level Meeting Sinergi Pengendalian Inflasi pangan, Senin (5/9/2022).
Jika ingin membantu masyarakat untuk menjual eceran kata dia, tidak apa-apa. Tetapi jangan sampai memberatkan masyarakat dengan mematok harga yang tinggi.
“Saya mohon betul lah dipantau harga BBM ini,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu penjual BBM eceran di Manggar, mengatakan harga dijualnya merupakan ketetapan bersama pedagang.
“Kami hanya menyamaratakan harga, kalau di kios-kios lain harganya 13 ribu, ya kami juga ikut dengan harga segitu,” ujarnya.
Meskipun demikian, masyarakat kata dia tidak pernah merasa keberatan atas harga yang mereka patok.
“Sejauh ini masyarakat tidak pernah komplain tentang harga, kalau mau murah tinggal beli di SPBU, untung 3 ribu itu sesuai karena kami ngantri berjam-jam,” tuturnya.
(Teguh)
Di gantung banyak yg jual pertalite 15000 dan pertamax 17000
Klu benar cma 12 ribu harga pertalite dan pertamax 13 ribu kita tidak keberatan karena sblum ada kenaikan BBM harganya memang uda segitu tapi di kios2 desa gantung skrg harganya 15 ribu utk pertalite ,klu pertamax ada yg jual sampai 17 ribu
Klu bisa tolong di setarakan harga di kios2 dan klu bisa diberikan sanksi bagi yg melebihi harga standar