Beltimnews.com, Manggar – Nelayan Pantai Serdang keluhkan masalah pembagian zona jaring atau pukat ikan, asuransi jiwa dalam bekerja, hingga adanya oknum yang mengurangi jatah Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan.
Sebanyak 12 nelayan yang merupakan perwakilan dari kelompok Nelayan Pantai serdang melakukan audiensi dengan Bupati Belitung Timur (Beltim) di ruang kerja kantor Bupati, Kamis (25/8/2022).
Ketua kelompok Nelayan Pantai Serdang, Wahyu mengatakan, ada tiga masalah utama yang dihadapi nelayan Pantai Serdang saat ini, dan meminta Pemerintah Daerah (Pemda) mencarikan solusi secara bersama-sama untuk mereka.
“Titik point utama yang kami diskusikam tadi dengan pemda, yang pertama adalah masalah mengenai pembagian zona jaring tangkap bagi nelayan kater, sehingga kami meminta adanya pembagian masing-masing wilayah agar semuanya adil,” ujarnya.
Point kedua, lanjut Wahyu, adalah masalah Asuransi keselamatan kerja nelayan yang dulunya dibiayai oleh pemerintah pusat sekarang sudah tidak ada lagi. Sehingga ia meminta kepada pemerintah agar asuransi nelayan kembali diadakan.
Point ketiga, yaitu menyangkut masalah jatah BBM subsidi yang diberikan untuk nelayan yang sering dicurangi takarannya.
“Biasanya kan kami dikasi 2 derigen yang kira-kira 20 literan lah isinya itu untuk jatah 3 hari, nah pas di cek manual kok cuman 18 liter, itu kan artinya kami dicurangi,” katanya.
Wahyu menuturkan, dia bersama 35 anggota nelayan lainnya akan terus melakukan audiensi bersama dengan pemda sampai permasalahan mereka benar-benar sudah menemukan titik terang atau solusi dan sudah ada realisasi dari pemda.
“Kami hanya meminta pembinaan dan bimbingan dari pemda, jangan sampai kami-kami ini seperti anak ayam yang kehilangan induknya, lebih diperhatikan lah nasib para nelayan seperti kami,” tuturnya.
(Teguh)