Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak TPA di Gantung Masih Keliaran, Ketua LPA Minta Orang Tua Waspada

Ilustrasi Pelecehan

Beltimnews.com, Manggar – Pelaku dugaan pelecehan seksual di Kecamatan Gantung, Belitung Timur yang dilaporkan pada Desember 2022 lalu belum mendapat tindak lanjut dari aparat penegak hukum.

Hal tersebut membuat Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Belitung Timur, Imelda Handayani menghimbau para orang tua untuk waspada dalam mengawasi anak-anaknya.

Sebelumnya kasus dugaan pelecehan seksual itu dilakukan oleh seorang tukang siomay berinisial A (35) yang dilaporkan oleh keluarga korban kepada LPA pada Desember 2022 lalu.

Menurut informasi yang diterima dari keluarga korban kata Imelda, predator anak tersebut melakukan aksi bejatnya saat anak-anak itu menunggu waktu mengaji di sebuah Taman Pendidikan Al-Quran (TPA).

Tak tanggung-tanggung, tukang siomay itu diduga melecehkan lebih dari 20 orang anak SD yang berusia 7-12 tahun baik laki-laki ataupun perempuan.

“Peristiwa itu terjadi pada bulan November 2022 lalu ketika seorang anak bercerita kepada orang tuanya, dia dipegang-pegang oleh pelaku di area sensitifnya,” kata Imelda kepada Beltimnews.com, Selasa (14/2/2023)

Anak-anak tersebut lanjut Imelda, mengaku sudah beberapa kali diperlakukan seperti itu dan mereka diiming-imingi akan dikasih pentol siomay gratis jika mau menuruti permintaan pelaku.

Setelah menerima laporan dari orang tua korban, LPA Belitung Timur langsung meneruskan laporan tersebut ke aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti.

“Pertama melapor tanggal 2 Desember 2022, tapi mereka menolak karena harus anak yang menjadi korban yang bercerita,” terangnya.

Kemudian pada tanggal 6 Desember 2022 pihak LPA datang lagi ke PPA Polres Beltim dengan membawa sekitar 15 anak yang menjadi korban untuk dimintai keterangan. Namun hingga kini, pihaknya belum menerima laporan tindak lanjut terkait kasus pelecehan seksual tersebut.

Hal ini juga membuat para orang tua makin khawatir jika predator anak tersebut akan memakan korban yang lebih banyak. Lebih lanjut, Imelda bilang kekerasan seksual seperti ini harus segera ditindak karena bisa membuat dampak psikis kepada anak-anak.

“Terima kasih kepada Kepala Dinas Sosial sudah mengungkapkan kasus ini, sebenarnya sudah lama ingin buka kasus ini supaya bisa cepat diamankan pelakunya karena takutnya jika dibiarkan akan memakan korban lagi,” kata Imelda.

(Mario)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *