Beltimnews.com, Manggar – Sejarah berdirinya Kota Manggar, berawal dari kisah salah satu pionir penambangan timah di pulau Belitung bernama Johannes Fredrik den Dekker pada tahun 1862 yang menemukan suatu tempat di timurnya pulau Belitung yang disebut “Nipah Malang” berada di sisi sungai Manggar.
Seiring waktu berjalan, kawasan di sisi sungai manggar berkembang dan terbentuklah beberapa perkampungan. Kalau di dalam peta tahun 1876, yang terlampir tertulis nama kampung Pangkalan Papan dan pangkalan lalang.
Seperti yang ditulis Rico Pebrico tentang riwayat Kota Manggar, maret 2021 lalu yang bersumber dari Gedenk Boek 1852-1927 dan Syair Riwayat Kota Manggar oleh Datok Entjik Mohammad Arsya.
Kawasan baru itu lebih berpusat disekitar sisi Sungai Manggar dengan pemukiman penduduk pendatang bertambah luas kemudian membentuk sebuah pasar yang sekarang ini disebut Manggar.
Pada tahun 1864 Manggar ditetap oleh Belanda menjadi Distrik dengan kepala Distrik pertamanya JF den Dekker hingga ia pensiun di tahun 1881 kemudian diteruskan oleh kepala Distrik.
Selanjutnya pembangunan Distrik Manggar berkembang, baik itu pembangunan sarana jalan, jembatan, dilanjutkan dengan pembangunan gudang pemukiman untuk orang Belanda yang bertugas sebagai pejabat di perusahaan tambang Belanda bernama NV.Billiton Maatschappy dan diikuti oleh orang-orang cina yang berdatangan ke Manggar dengan membangun pemukiman disekeliling pemukiman Belanda.
Untuk sarana pendidikan, Belanda membangun Sekolah bagi anak-anak pribumi dan Sekolah Cina.
Kemudian di tahun 1896 terjadi perluasan wilayah Distrik Manggar untuk pemukiman orang Belanda, maka dibebaskanlah suatu kawasan diwilayah Bukit Manggar yang dulunya di sebut kampung Bukit, kalau sekarang lebih di kenal Kampung Gunung. Masyarakat pribumi yang bermukim di kawasan ini dipindahkan ke kaki Bukit Samak sebelah selatan yang di sebut kampung pangkalan Lalang.
Lambat laun berubah menjadi kampung Lalang, sesuai kesepakatan dengan warga.
Perusahaan Billiton Maatschappy membangun sebuah Mesjid yang permanen yang diresmikan pada tahun 1901, Mesjid yang cukup unik dengan 1 tiang penyanggah ditengah bangunan dan terdapat 5 pintu besar, Mesjid tersebut bernama Mesjid Jami (sekarang ini menjadi Islamic Centre).
Tahun 1916 untuk memperkuas wilayah penambangan, NV. Billiton Maatschappy memindahkan seluruh penduduk yang berada di sisi sungai Manggar ke kawasan baru yaitu,
– Pemukiman orang Belanda atau pejabat Billiton Maatschappy dipindahkan ke kawasan Bukit Samak dengan dibangunnya sebanyak 48 rumah.
-Pasar lama cina (Lo Phu Theu) dan pemukiman orang Cina di pindahkan ke kawasan Lipat Kadjang.
-Pemukiman perkampungan Pangkalan Papan yang sebagian besar warganya adalah orang dari Bawean dan jawa dipindahkan kesatu kawasan di Kampung Lalang.
Pemerintahan Manggar telah melalui beberapa kali perubahan mulai dari,
-Ditrik Manggar kemudian pada tahun 1926 menjadi
-kedemangan Manggar Di tahun 1950 an menjadi
-Kewedanaan Manggar setelah itu kembali lagi menjadi
-Kecamatan Manggar
-Kewedanaan Manggar setelah itu kembali lagi menjadi
-Kecamatan Manggar Di tahun 2003 Manggar ditetapkan oleh pemerintah kabupaten Belitung
Timur sebagai kota Kabupaten.
Sumber Tulisan :
– Gedenk Boek 1852-1927
– Syair Riwayat Kota Manggar oleh Datok Entjik Mohammad Arsyad bin Entjik Landoed
Manggar, Maret 2021
Ditulis Oleh Rico Pebrico